1. Hakikat Ilmu
Budaya Dasar
Kata budaya
merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa.
Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang
berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti
budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan
dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa
Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan
mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti
culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan
mengubah alam. Ilmu sosial dasar (ISD) membicarakan hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan
kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya.
Dengan demikian ilmu sosial dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan
dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala
sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi
lingkungan sosial. Sedangkan budaya dasar sendiri adalah pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1. wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan
sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam
pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup;
2. aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat.
Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling
berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan
selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial
ini bersifat nyata atau konkret;
3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari
aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar Serta Ruang Lingkup Ilmu Budaya
Dasar
- Mengenal
lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih
dikenal luarnya saja
- Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
- Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
- Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa
dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
- Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga
lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku
manusia dan ketentuan yang diciptakannya
- Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar
serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut
mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur
kita yang luhur nilainya
- Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu
tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin
ilmu yang kaku
- Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih
mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar
pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan
masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan
tinggi khususnya Dharma pendidikan
Ruang Lingkup IBD
Pokok bahasan yang akan
dikembangkan adalah :
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab
serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
Kedelapan pokok bahasan itu
tennasuk dalam karya-karya yang terccakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan
mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat,
lukisan, patung dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati
dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri
maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.Pokok bahasan manusia dan cinta
kasih misalnya, dapat didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau
filsafat atau seni tan dan sebaginya. Disamping itu pokok bahasan manusia dan
cinta kasih juga dapat didekati dengan menggunakan gabungan karya seni sastra,
karya seni tan, atau filsafat dan sebagainya.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok
bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian
mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang
seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara
gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak
dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia
tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam,
dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan
dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
3. Perbedaan Antara Pengetahuan
Budaya dan Ilmu Budaya Dasar
Pengetahuan
budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the
humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni
dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding
keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu
budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain
IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan budaya
4. Pengertian Masalah Sosial
masalah
sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas
yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak
kepada sebagian besar anggota masyarakat kondisi itu diharapkan dapat diatasi
melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum
atau menjadi topik ulasan di media massa,
seperti televisi, internet, radio dan surat
kabar. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah
sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus
seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat,
dan lain sebagainya. Namun yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah
sosial atau bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui
suatu entitas. Dan tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur
dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang terjadi
(Coleman dan Cresey, 1987).
5. Kajian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu
Budaya Dasar merupakan salah satu bidang keilmuan yang mengkaji nilai-nilai
kebudayaan serta masalah yang menyertainya dalam kehidupan manusia sehari-hari,
dengan harapan dapat menjadi semacam lingua franca atau bahasa pemersatu bagi
segenap akademisi dari berbagai lapangan ilmiah. Sebenarnya IBD merupakan
pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris
“the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa
latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus.
Sumber :
Aduhaz blog, Ahmad
Duha
Dimyati, staff
Gunadarma
Irwan Pantau,
Blog
Erikson Lorenzo
Blog