Internet addict
Internet Addiction
Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang
berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi
online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak
tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa
disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan
akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara
formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk
gangguan.
Adiksi terhadap
internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku di
depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi
internet, dimana akibat banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online
membuat mereka tidak peduli dengan kehidupan mereka yang terancam diluar sana,
seperti nilai yang buruk disekolah atau mungkin kehilangan pekerjaan dan bahkan
meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi.
Ditemukan kasus di
Amerika dimana seseorang harus tidak lulus karena tidak pernah menghadiri kelas
untuk sibuk berinternet. Sedangkan untuk kasus didalam negeri sendiri adalah
seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahnya selama 2 minggu, selama itu gadis
tersebut mengaku tinggal disebuah warnet untuk memainkan game online (sumber: Media Indonesia).
Beberapa bentuk
gejala kecanduan ditunjukkan dengan kurangnya tidur, kelelahan, nilai yang
buruk, performa kerja yang menurun, lesu dan kurangnya fokus. Penderita juga
cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan sosial. penderita akan
berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk online dan juga
tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda karenanya. Dalam keadaan
offline mereka menjadi pribadi yang lekas marah saat ada yang menanyakan berapa
lama waktu yang mereka gunakan untuk berinternet.
Seperti halnya
adiksi terhadap zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai pemakaian internet
secara terus-menerus hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari
penderitanya.
2. Kriteria-Kriteria Internet Addiction
Kriteria untuk
mengetahui seseorang telah mengalami adiksi terhadap internet diadaptasi dari
kriteria-kriteria ketergantungan zat seperti disebutkan di dalam DSM-IV, yaitu
:
a. Toleransi, yang
ditunjukkan dalam perilaku sebagai berikut :
• Kebutuhan
meningkatkan waktu penggunaan internet untuk mendapatkan kepuasan dan
mengurangi efek keinginan terus-menerus memakai internet
• Secara nyata
mengurangi efek keinginan tersebut dengan melanjutkan pemakaian internet dengan
waktu yang sama terus menerus
b. Withdrawal, yang
termanifestasikan ke dalam salah satu ciri-ciri berikut :
• Kesulitan untuk
menghentikan atau mengurangi pemakaian internet, agitasi psikomotor, kecemasan,
secara obsesif memikirkan tentang apa yang sedang terjadi di internet, fantasi
atau mimpi tentang internet, sengaja atau tidak sengaja menggerakkan jari-jari
seperti gerakan sedang mengetik dengan komputer.
• Pemakaian internet
atau layanan online yang mirip untuk melepaskan diri atau menghindarkan diri
dari simptom-simptom withdrawal.
c. Sering
menghabiskan waktu mengakses internet lebih lama dari yang direncanakan
(kehilangan orientasi waktu).
d. Gagal mewujudkan
keinginan untuk mengurangi atau mengontrol pemakaian internet.
e. Menghabiskan
banyak waktu dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan internet (misalnya
membeli buku-buku tentang internet, mencoba-coba browser WWW baru, dan mengatur
material-material hasil dari download).
f. Terganggunya
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keluarga, lingkungan, pekerjaan
akibat pemakaian internet.
g. Tetap menggunakan
internet secara berlebihan meskipun sudah memiliki pengetahuan mengenai
dampak-dampak negatif dari pemakaian internet secara berlebihan.
Zsolt Demetrovics, et. al. (2008) mengembangkan kuisioner mengenai internet
addiction yang disebut PIUQ (Problematic Internet Use Questionnaire).
Faktor-faktor internet dalam kuisioner tersebut terbagi menjadi tiga kelompok
utama, yaitu:
a. Keterikatan
mental dengan internet
Yang termasuk dalam
kategori ini antara lain melamun, sering berfantasi tentang internet, menunggu
kesempatan untuk ber-online lagi, di sisi lain, kecemasan, kekhawatiran, dan
depresi karena kurangnya pemakaian internet.
b. Pengabaian
aktivitas sehari-hari dan kebutuhan-kebutuhan dasar
Faktor ini adalah mengenai berkurangnya tingkat kepentingan urusan rumah tangga,
pekerjaan, belajar, makan, hubungan sesama, dan aktivitas-aktivitas lain serta
pengabaian aktivitas-aktivitas tersebut akibat peningkatan frekuensi pemakaian
internet.
c. Kesulitan dalam
mengontrol pemakaian internet
Yang termasuk dalam
kategori ini adalah pemakaian internet yang lebih sering dan lebih lama dari
yang sebelumnya direncanakan, disamping ketidakmampuan untuk mengurangi jumlah
pemakaian internet.
3. Jenis-Jenis
Internet addiction
Berikut ini adalah
sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Yang termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah
individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa,
melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara
eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan
file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang
mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan
untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat
dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c. Net
compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian
online, belanja online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat
kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game
komputer yang bersifat obsesif.
Sumber:
Demetrovic, Zsolt, et.al. 2008. The Three-factor Model On Internet Addiction:
The Development of the Problematic Internet Use Questionnaire.
Young, Kimberly S. 2006. Cyber Disorder: The Mental Health Concern
for the New Millennium.
http://www.psychologytoday.com/articles/199803/trapped-in-the-web