POLARISASI KELOMPOK
Fenomena polarisasi kelompok (grup polarization phenomenon) adalah kecenderungan kelompok yang menyebabkan orang mengubah keputusan mereka, baik ke arah yang lebih teliti atau lebih mengandung resiko. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih.
Mengapa seseorang
bergabung dalam kelompok?
Ada dua alasan
seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai tujuan yang bila
dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam kelompok seseorang
dapat tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward soaial seperti rasa bangga,
rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb. Besarnya anggota kelompok
akan mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya. Brainstorming dalam
mengambil keputusan kelompok akan efektif bila anggota kelompoknya 5-10
orang. Kohesivitas kelompok merupakan derajat dimana anggota
kelompok saling menyukai, memiliki tujuan yang sama, dan ingin selalu
mendambakan kehadiran anggota lainnya. Biasanya kohesivitas ini dikaitkan
dengan produktivitas kelompok. Namun tidak semua bentuk kohesivitas kelompok
ini berdampak positif, karena anggota bisa merasa tertekan untuk selalu conform
terhadap norma kelompok.
Pengaruh Orang Lain
pada Performance (Perilaku Individu).
1. Kehadiran
orang lain bisa mempengaruhi usaha (effort) seseorang. Bentuk dari efek ini
antara lain: persaingan (rivalry), fasilitasi sosial, dan social
loafing. Rivalry merupakan peningkatan motivasi dan usaha seseorang pada suatu
kompetisi. Fasilitasi sosial merupakan peningkatan usaha
seseorang karena mengetahui orang lain yang juga melakukan hal yang sama.
Sedangkan social loafing merupakan menurunnya kinerja seseorang dalam
kelompok bila dibandingkan dengan kerja individual.
2. Kehadiran orang
lain menyebabkan meningkatnya Arousal.Robert Zajonc menyatakan bahwa kehadiran
orang lain dapat meningkatkan drive atau tingkat arousal. Performance
akan meningkat bila bentuk perilakunya itu sederhana, dikuasai, dan responya
sesuai dengan situasi yang berlangsung. Sebaliknya, performance akan menurun,
bila responnya kompleks, dan tidak dikuasai.
3. Kehadiran orang
lain dapat menyebabkan distraksi (konflik performance) dan evaluasi.Bila
seseorang itu sadar bahwa ia memiliki audiens, ia mungkin cenderung mengalami
dua konflik yaitu: memperhatikan pada tugas (pool position) atau memperhatikan
audiensnya. Konflik ini menyebabkan meningkatnya arousal dan pada
akhirnya dapat meningkatkan kecenderungan untuk memberikan respon
secara dominan. Bila audiens dirasakan mengevaluasi performance seseorang
maka performance seseorang akan terpengaruh kadang meningkat dan kadang
menurun.
Sumber :
Mowen, John C.
Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 2. Edisi 5 Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
Swastha, DH Basu.,
dan Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
http://prokimal-online.blogspot.com/2011/12/team-kerja-virtual-dan-dunia-kerja-masa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar